Sabtu, 20 Oktober 2012

Assalamualaikum wr.wb...... Bismillah Prunisa edisi jumat,19 Okober ini membahas mengenai Idul-Adha,kira-kira apa saja ibroh yang dapat diambil,dan bagaimana seharunya kita memaknainya ??? Al Hajj (22) :37 لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Alhamdulillah akhirnya kita dikaruniai kesempatan untuk memasuki bulan ini,dimana bulan ini merupakan yang bersejarah bagi umat islam. Rosulullaoh pernah bersabda,yang artinya: “Amalan 10 hari awal Dzulhijah lebih baik dari amalan apapun.” Seperti jihad dijalan Allah tanpa embawa jiwa & hartanya kembali. Allah Swt menurunkan syariat kepada orang yang mampu yaitu untuk melaksanakan ibadah haji. Ada lagi syariat yang lain yaitu untuk melaksanakan kurban pada tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijah. Di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug juga menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam. Kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail. Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih Ismail putranya sendiri dari istrinya Siti Hajar. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Kisah mengharukan ini diabadikan dalam Al- Quran(Qs. Al -Shaffat :102-109). Subhanallah...... Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani. Dari kisah Ismail As terciptalah beberapa hal penting diantaranya: 1. Air zam-zam (Karena hentakan kaki Ismail) 2. Sai dari bukit Safa dan Marwah 7 kali (Karena Siti Hajar berlari-lri kecil mencari air untuk Ismail kecil yang kehausan) 3. Qurban (Karena nabi Ibrahim bermmimpi selama 3 hari 3 malam dengan mimpi yang sama yaitu untuk menyembelih Ismail, kemudian Allah menggantiny dengan domba) 4. Dibentuknya Ka’bah oleh Ibrahim & Ismail 5. Jatuhnya batu Hajar Aswat dari syurga menuju dunia. Sehingga ada banyak hikmah dari pelaksanaan ibadah haji: 1. Ihrom (memakai pakian putih),bahwa semua ibadah diniatkan hanya karena Allah, dimana kain putih menandakan kan kafan yang putih bersih. 2. Tawaf( tujuh kali putaran mengelilingi ka’bah), bahwa bumi terdiri dari 7 lapisan yang keseluruhannya berada dalam stu kendali yaitu Allah S.w.t 3. Sa’i(lari kecil dari bukit Safa dan Marwah 7 kali), bahwa kita dianjurkan untuk tidak mudah berputus asa karena Allah Swt tidak akan memberikan ujian kepada hambanya diluar batas kemampuannya. 4. Wukuf(berdiam diri & bedzikir kepada Allah), menyadari khakikat dan tujuan hidup. 5. Melempar jumroh, senantiasa berjuang sekuat tenaga untuk melewati semua rintangan yang ada dlam hidup.. Sedangkan penyembelihan hewan kurban mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan. Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama. Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya saudarku.......!! Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.Demikian semoga artikel yang dikutip dari kegiatan PruNisa(Pengajian Rutin Annisa) ini bisa menambah pengetahuan kita dalam memaknai hadirnya Idul-Adha.Amiiiiin.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar